Photobucket

Jumat, 23 Mei 2008

Aksi Tolak Kenaikan BBM




Demo Tolak Kenaikan BBM
Dari Aksi Teatrikal hingga Shalat dan Doa Bersama

SEMARANG- Ratusan mahasiswa tergabung dalam aliansi mahasiswa Undip (BEM KM Undip, Senat KM Undip, UKM, UPK, dan BEM serta senat fakultas) dan BEM KM Unnes menggelar aksi demo dimulai dari kampus Undip Pleburan, gedung DPRD Jateng Jl Pahlawan, dan Tugu Muda, Kamis (22/5).

Di DPRD Jl Pahlawan, mahasiswa ditemui Wakil Ketua DPRD Jateng Hisyam Alie. Hisyam mengatakan sepakat dengan tuntutan mereka yakni menolak rencana kenaikan harga BBM. Ia menandatangani draft persetujuan penolakan kenaikan tersebut yang disodorkan para pendemo.

Mereka melanjutkan demo ke Tugumuda. Dalam orasinya, mereka menyerukan tujuh gugatan rakyat (tugu rakyat) yaitu, nasionalisasi aset-aset strategis bangsa, pendidikan dan kesehatan terjangkau, penuntasan kasus BLBI dan korupsi mantan Presiden Suharto dan kroni-kroninya, reformasi birokrasi, memberatas mafia peradilan, dan sebagainya. Adapun tugu rakyat adalah hasil konferensi BEM seluruh Indonesia yang digelar di Depok, Jabar pada 21-23 Maret lalu.

Hal lain yang mereka suarakan adalah mendesak pemerintah agar serius menuntaskan tugu rakyat yang menjadi permasalahan mendesak bangsa ini, dan meminta DPRD Jateng mendesak pemerintah pusat untuk menuntaskan hal itu.

Koordinator aksi, Andiyono mengungkapkan, situasi saat ini tidak berbeda jauh dari kondisi Indonesia pada awal kemerdekaan. ’’Tidak ada desain strategis dan cermat dari pemerintah mengenai berbagai permasalahan yang ada.’’
Selain orasi, sebagian mahasiswa juga melakukan shalat Ashar di dekat air mancur Tugu Muda dengan menggunakan jaket almamater sebagai sajadah.
Sebelumnya, aksi serupa juga digelar Keluarga Mahasiswa (KM) Fakultas Hukum Undip di depan Videotron, Jl Pahlawan. Puluhan mahasiswa memakai jas almamater warna biru tua membawa berbagai spanduk yang intinya mengecam kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Sambil berorasi, mereka menyuguhkan aksi teatrikal di tengah terik matahari.

Dengan bertelanjang dada, seorang mahasiswa mengambarkan penderitaan rakyat miskin akibat kenaikkan harga BBM. Jerigen-jerigen BBM kosong membuat dramatis aksi teatrikal tersebut. Selain menolak kenaikan BBM, mereka juga menuntut dihentikannya privatisasi BUMN sebagai aset negara, bendung hegonomi imperaliasme dan kapitalisme global. (fhm, H11,H7-56)
(suaramerdeka.com)

0 komentar:

Photobucket

Free chat widget @ ShoutMix


Template by Abdul Munir | Blog - Layout4all