Photobucket

Sabtu, 05 April 2008

BEM KM UNDIP Siap kawal Pilkada Jateng 2008

BEM KM UNDIP Siap kawal Pilkada Jateng 2008

Opini

Bersih Pilkada Cerminan Sikap Demokrasi Kita
Oleh : Andiyono*
Gaung Pemilihan Kepala Daerah Jawa tengah atau yang sering disebut Pilkada Jateng sudah makin terasa. Sebagaimana sebuah pesta demokrasi, pilkada harus disambut sebagai sebuah pesta demokrasi dan moment awal pemilihan pemimpin secara langsung oleh rakyat jawa tengah. Pemimpin yang nantinya akan membawa Jawa Tengah kearah kemajuan ataukah kearah kemunduran. Sehingga pilkada mempunyai peranan penting dalam proses suksesi kepemimpinan daerah disamping sebagai ajang pembelajaran politik masyarakat jawa tengah. Oleh karena itu dalam konteks kepentingan ini, pilkada yang bersih dan jujur menjadi cerminan sikap pelaksanaan pilkada yang baik serta bentuk kedewasaan masyarakat jawa tengah dalam memilih seorang pemimpinannya. Sikap yang hendaknya dicontohkan kepada daerah lain yang banyak dengan pilkada dilaksanakan dengan situasi yang tidak aman dan damai serta malah menimbulkan konflik horizontal diantara rakyat dengan saling serang dan saling menjatuhkan satu sama lain. Melihat kondisi Jawa Tengah yang sampai sekarang sedang sibuk mempersiapkan pesta demokrasi terbesar ini, BEM KM Undip sebagai salah satu elemen gerakan mahasiswa Jawa Tengah bersikap dalam menghadapi pemilihan kepala daerah sebagai bentuk partisipasi mahasiswa dalam melakukan perubahan di daerah, terlebih dalam arena PILKADAL yang merupakan hasil dari perjuangan panjang sejak dulu. Jangan sampai momen penting ini terlewatkan dengan begitu saja tanpa campur tangan mahasiswa. Sukses tidaknya PILKADAL tidak dapat terlepas dari elemen mahasiswa, yaitu bagaimana mahasiswa dapat berperan aktif sebagai elemen progresif bangsa yang menjunjung tinggi idealisnya. Minimal mahasiswa mampu memerankan fungsinya sebagai social control. Mereka harus mampu menyampaikan agenda mahasiswa dalam PILKADAL di daerah masing-masing meskipun harus turun gunung dari singgasananya di kampus.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam arena PILKADAL ini, diantaranya adalah Pertama, menyampaikan pendapat mahasiswa terhadap ajang PILKADAL, apakah mereka menerima atau menolak. Hal ini terkait dengan berbagai aspek seperti indikasi adanya konspirasi politik, kualitas para calon, track-record para calon, dan banyak hal lainnya yang dapat dijadikan pertimbangan. Tapi ingatlah bagaimanapun juga PILKADAL adalah momen yang langka, jadi kita harus memanfaatkannya semaksimal mungkin dalam mewujudkan masa depan daerah yang lebih baik.
Kedua, menyelenggarakan voter education bagi para calon pemilih tentang sosialisasi PILKADAL dan bagaimana memilih calon yang tepat. Petunjuk teknis ketika pencoblosan juga dapat dijadikan materi dalam voter education. Hambatan utama dalam PILKADAL sebenarnya adalah terletak pada voter. Kebanyakan mereka tidak tahu siapa calon-calon dalam PILKADAL. Oleh karena itu mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mengenalkan profil para calon kepala daerah dan track record-nya.
Ketiga, mengawal pelaksanaan semua agenda PILKADAL, termasuk pada masa kampanye. Masa Kampanye sangatlah riskan dengan pelanggaran, terlebih jika PANWAS tidak mampu bertindak tegas, maka ini adalah momen bagi tim sukses calon kepala daerah untuk melanggar aturan yang akhirnya membawa kerugian bagi calon lain dan masyarakat. Oleh karena itu mahasiswa harus mampu berperan sebagai pengawas dan pemantau, jika menemui pelanggaran yang dilakukan oleh tim sukses calon kepala daerah, mahasiswa dapat melaporkan pelanggaran tersebut kepada PANWAS.
Keempat, membangun opini publik terkait dengan PILKADAL yang bertujuan agar PILKADAL berlangsung dengan aman dan bersih. Isu yang diangkat dapat berupa pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh calon kepala daerah, track record calon, background calon, kejadian-kejadian selama masa kampanye, dan lain sebagainya. Terkait dengan penyampaian opini publik, bahasa yang digunakan haruslah mudah dimengerti oleh masyarakat umum sebagai obyek. Jangan sampai informasi yang seharusnya diketahui oleh masyarakat ternyata tidak mengenai sasaran hanya dikarenakan bahasa yang digunakan sulit dipahami oleh masyarakat.
Kelima, menyelenggarakan acara-acara terkait dengan PILKADAL, seperti debat calon, diskusi seputar visi dan misi para calon, tanya-jawab kepada calon, penjaringan aspirasi masyarakat, dan lain sebagainya. Semua kegiatan yang dilakukan haruslah tetap pada lintasan yang benar menurut mahasiswa. Bahasa mempunyai bahasa sendiri, yaitu bahasa kebenaran, sebagaimana tercantum dalam Sumpah Mahasiswa. Mahasiswa harus tetap waspada terhadap adanya kemungkinan para calon memanfaatkan momen acara-acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa sebagai ajang kampanye bagi mereka. Untuk menyikapi hal tersebut, mahasiswa harus mampu menjadi pengendali penuh dalam setiap acara, jangan sampai kecolongan. Karena jika hal tersebut sampai terjadi, nama baik mahasiswa menjadi taruhannya. Bisa saja masyarakat malah menuduh mahasiswa tidak obyektif dan terkesan mendukung salah satu calon.
Keenam, membuat kontrak politik yang ditujukan kepada para calon kepala daerah. Meskipun tidak mempunyai ikatan hukum, namun kontrak politik ini lebih mengikat ke arah psikologis dan moral, terlebih jika yang menyodorkan kontrak politik adalah mahasiswa. Sekarang ini kontrak politik merupakan salah satu cara yang cukup ampuh digunakan mahasiswa untuk mengawasi calon terpilih ketika menjabat nanti. Dengan demikian, mahasiswa mempunyai cukup bargaining position untuk mengawal calon terpilih.
Langkah cerdas merupakan hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam PILKADAL. Jangan sampai mahasiswa kalah cerdas dengan tim sukses calon. Saatnya mahasiswa menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu elemen cerdas bangsa yang siap menggantikan para pendahulunya di masa yang akan datang. Masa depan bangsa adalah tanggung jawab mahasiswa, jadi sudah selayaknya mereka melakukan hal-hal yang mendukung terciptanya masa depan bangsa yang lebih baik. Hidup Mahasiswa !

*Penulis adalah Menteri Politik BEM KM UNDIP



Serentak tergabung dengan semangat berbangsa dan bernegara bersatu pula dengan memprakarsai terbentuknya
Aliansi BEM Se-Jateng,
yang terdiri dari BEM KM Universitas Diponegoro (UNDIP), BEM Universitas Sebelas Maret (UNS), BEM Universitas Negeri Semarang (Unnes), BEM Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), dan BEM Universitas Soedirman (UNSOED), BEM POLITAMA

Menyatakan sikap sebagai berikut:
1.Jangan memilih Politisi "BUSUK" dengan melihat kinerja dan track record masing-masing calon;
2.Ayo gunakan Hak Suara dalam PILKADA dengan menghindari GOLPUT (Golongan Putih);
3.Pakai rumus ABC
Amati dan cermati tiap pasangan calon;
Baca dan pahami visi-misinya;
Coblos dengan menggunakan hati nurani tanpa adanya tekanan dari siapapun.


DEPARTEMEN  POLITIK BEM KM UNDIP.anjar


1 komentar:

Anonim mengatakan...

dan kami harap BEM KM UNDIP bisa menjadi representatif perjuangan mahasiswa UNDIP dalam melakukan pengawalan dan advokasi pigub jateng nanti dengan merangkul seluruh elemen gerakan mahasiswa yang ada di UNDIP dan semoga BEM KM UNDIP tidak terjebak pada praktek kapitalisme menjelang pilgub,..

ASAKA ,pegiat KOMIK (Korp Mahasiawa Kritis)UNDIP

Photobucket

Free chat widget @ ShoutMix


Template by Abdul Munir | Blog - Layout4all